Sejenak debar hatiku bertanya
andai akan ada pertemuan,
di sebalik rimbunan awan
berhiaskan sulaman kata dan kiasan
ku tetap menanti hadirnya.....
di limbungan mahabbah ini.
Ya Durrani,
semaian kasih demi Ilahi
moga dapat dituai nanti...
di episod yang lain...
walau tak mungkin kujanjikan.....
Kiranya tulus harapan ini,
waktu berlalu tanpa sekatan
biasan murni sekuntum mawaddah
berdiri kukuh di persada hati
terletak hemat di arena naluri
persis layaknya khalikah manusiawi.
Sejenak debar hatiku berkata
andai ada pertemuan,
di susunan bait-bait ungkapan
nan terbit setulusnya sanubari
di ufuk satah kasih Ilahi
ku tetap menanti hadirnya.....
berteman lentera mahabbah ini.
Ya Durrani,
lambaian kasih untuk Ilahi
moga dapat digapai nanti....
dalam wadah yang lain...
walau tak mungkin kupastikan.....
kiranya nirmala impian ini,
detik beredar tanpa waham
biasan mulus sekuntum mawaddah
qiam tegar di gugusan rasa
mengungkai rawan di dawwar nurani
persis layaknya ciptaan Ilahi.
Dengan izin-Nya....
dengan restu-Nya....
dengan rahmat-Nya....
segalanya mungkin......
Mawaddah ini...
usah sandarkan pada kenangan,
kerana kenangan itu rapuh...
usah sandarkan pada harapan,
kerana harapan itu sifatnya lemah....
nan pasti...
usah sandarkan pada makhluk,
kerana sandaran paling tuntas...
tanpa cela tanpa ragu...
hanya pada Yang Satu.
Sandaran yang hakiki...
hanya di sisi Ilahi....
di situ ada ketenangan,
di situ ada kedamaian,
di situ ada kepastian....
di situ ada....
kesempurnaan abadi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan